Wednesday, February 13, 2013

Fenomena Role Playing (RP)

WARNING : TIDAK BAIK UNTUK JANTUNG ROLE PLAYER YANG BELUM CUKUP KUAT MENTALNYA. ;D <3

Di jurnal kali ini gue mau membahas soal Fenomena RP (Role Playing) yang lagi marak di Twitter dan media sosial lainnya.

Sebenernya udah dari dulu sih pengen nulis soal ini, tapi seperti biasa, keinginan untuk menumpuk lemak dengan berguling di kasur lebih menarik hati daripada menulis blog. Harap maklum yak, namanya juga demi kesemokan body gue~ OwO

Gambar yang gue temuin di mbah gugle soal Role-Playing.

Role Playing yang pengen gue bahas disini akan lebih menfokuskan pada Role Playing yang dilakukan oleh orang-orang (terutama remaja) di media sosial terutama Twitter. Mengapa? karena gue pengen bahas, itu aja kok.

Pertama, gue mau bahas soal Role Playing yang dilakukan banyak remaja penggemar Anime dan para Otaku. Penjelasan simple-nya adalah para penggemar anime membuah sebuah akun di Twitter dan memposting status di Timeline-nya seakan-akan suatu karakter dalam Anime yang melakukannya. Biasanya karakter yang disukainya dalam suatu judul Anime.

Contoh : si A membuat akun dengan nama @UzumakiNaruto, lalu dia memposting status / tweet di Timelinenya seperti hal-hal yang sering dilakukan karakter Naruto atau ciri khas Naruto dalam berbicara, seperti menambahkan kata "dattebayo" di setiap kalimatnya.

Gue melihat akhir-akhir ini semakin banyak akun Role Playing yang muncul di Twitter, well.. sebenarnya tahun 2012 adalah tahun paling ramai para Role Player (pelaku Role Playing) muncul. Satu orang bisa memiliki 2-5 akun RP.

Kenapa gue tau?
Karena kebetulan gue adalah admin dari @KorbanANIME, sebuah akun GJ yang awalnya gue ciptakan sama adek angkat gue Yogies dan kedua adek kandung gue, Icha & Jaja.

Meskipun pada awalnya akun gue itu cuman untuk gila-gilaan, entah kenapa akun itu menjadi sebuah "Fanbase" para penggemar Anime, terutama yang menyukai plesetan-plesetan anime. Dari akun ini gue udah mulai melihat bagaimana pesatnya perkembangan Role Playing. Bahkan tahun 2012 kemaren, bisa dibilang follower akun gue itu sebagian besar Role Player dan akhir-akhir ini gue mengetahui pemilik akun Role Player bisa saja 1 orang yang sama.

Sebenarnya gue udah mengenal Role Player jauh sebelum gue mengenal Twitter. Jujur gue sendiri pun adalah seorang Role Player, begitu juga dengan Yogies dan anggota grup Author gue, H2P.

Kami bertemu karena Anime Naruto (Sejak tahun 2002/2003) dan kami akhirnya menentukan peran kami masing-masing dalam grup sesuai dengan karakter dalam Anime Naruto. Waktu itu gue memilih untuk 'Menjadi' Sabaku no Gaara.

Sabaku no Gaara - waktu masih kecil(?)

Gaara memiliki sifat yang sangat pendiam, hampir tidak memiliki ekspresi, intinya dia itu batu. Bertolak belakang sekali dengan gue yang Hyperactive, selalu ceria setiap saat. #bukanIklanRexona

Kami, H2P. bukan Role Player di media sosial, melainkan Role Player di dunia nyata. Jadi kami (berusaha) bertingkah dan berbicara seperti karakter yang kami RP-kan, dalam hal ini gue berusaha untuk benar-benar menjadi Gaara.

Perlu diingat disini, meskipun gue RP-in Gaara yang hobby membunuh dan meremas-remas(?) manusia lain, gue gak melakukan hal itu. Alasannya karena gue gak nemu Pasir kayak yang dimiliki Gaara di gentongnya itu, dan gue juga ogah gendong gentong pasir kemana-mana. "Gentong kok bawa Gentong.". Ah, dan gue juga gak pake Eyeliner super tebel kayak yang Gaara lakukan. -_-

Mungkin yang kami lakukan tergolong berhasil, karena gue jadi terlihat dingin dan jarang berekspresi, terutama kalau dengan orang yang baru gue temui ato yang gak terlalu dekat dengan gue. Gue taunya sih setelah gue ketemu sama salah satu temen SMA gue.

A   : ternyata lu gak seserem yang gue pikirin selama ini yo kat.
Me  : Ha?
A  : Habisnya kamu selalu diam dan gak pernah senyum. Dulu gue takut sampek nangis liat lu. Gue pikir lu pembunuh bayaran gitu. :(
Me  : ...........

Yap, gue berhasil menjadi Gaara hingga gue dikira pembunuh kayak Gaara (waktu Naruto Season 1). Gue anggep lah itu pujian, meskipun miris. *sigh* ah, gue berhenti RP-in gaara sewaktu Kuliah S1, karena gue udah gak ngikutin Naruto dan sibuk sama urusan Kuliah.

Balik ke masalah RP di Twitter, gue kembali inget saat-saat gue RP Gaara. Mau gak mau gue jadi membandingkan RP gue dan grup gue dulu dengan RP yang ada di Twitter. Gue kepo-in satu per satu akun RP di twitter, terutama Follower di akun KorbanANIME. Dan gue speechless.

No Offense buat para RPer, tapi benar-benar mencengangkan fakta yang gue dapet dari hampir semua akun RP di twitter. Hal ini sempet membuat beberapa konflik antara akun gue dengan para follwer (terutama RPer) ketika Yogies alias #Kyuubi of KorbanANIMe menyinggung masalah OOC (Out Of Character) yang dilakukan para RPer. Artinya para RPer bertindak tidak sesuai dengan karakter yang dia RP-kan, justru cenderung lebih kepada sifat asli mereka namun tetap ngotot mengatakan itu adalah Akun Role Play.

Pada dasarnya sifat Yogies memang lebih keras daripada gue dalam hal RP ini. Gue kadang menutup mata dan tidak main frontal dalam memperingatkan RPer OOC, namun hal ini justru membuat para RPer semakin brutal melakukan OOC. Bukan karena Yogies dan gue SOK dalam urusan RPing tapi bisa fatal bagi orang awam jika melihat ke-OOC-an yang dilakukan, dan bisa-bisa orang mengartikan kalau memang itulah sifat dan kelakuan dari Karakter yang di RPkan tersebut.

Bukan hanya gue dan yogies yang merasa geram pada ke-OOC-an yang dilakukan beberapa (banyak) RPer di twitter, namun beberapa RPer senior, yang sudah sejak awal tahun 2000-an memulai RP mereka di Facebook dan Tumlbr merasa resah.

"OOC sekali-sekali memang tidak apa, karena kita memang bukan karakter tersebut. Tapi kenapa ini brutal banget ooc-nya. Bikin ancur karakter.!"

Begitu kira-kira inti dari keresahan yang ditimbulkan RPer OOc. Waktu itu (2012) memang rame macam tawuran komflik antara KorbanANIME sama para RPer, bahkan beberapa RPer yang mengenal gue secara pribadi mengirimkan SMS-BBM-DM-PM lewat semua media yang mereka punya untuk melayangkan protes ke gue sebagai Owner akun KorbanANIME. Waktu itu gue langsung tanya ke Yogies dan kemudian melakukan komfirmasi di akun untuk masalah tersebut. Gue bersyukur sih keadaan akhirnya tenang, karena kalau sampai masih ribut gue bisa pastikan gue pun akan ikut marah dan akan jadi jauh lebih frontal memaki RPer yang OOC-nya hingga lebay dan alay. #malahkesel

Contoh : Kiyoshi Teppei HAMIL dan bertingkah seperti seorang emak-emak yang mau di sentuh siapa saja yang mendekatinya (ini serius). Of all people, Kiyoshi Teppei adalah karakter Laki-laki yang mengalami Cedera lutut parah di serial KUROKO NO BASUKE. Tingginya menjulang lebih dari 190cm.

EMANG SIAPA YANG BISA NGEHAMILIN DIA??? #salahFokus

Permasalahan yang terjadi waktu itu karena Yogies menyindir tentang banyaknya akun RP yang 'menjalin hubungan' satu sama lain. Memang seperti tidak ada masalah dengan hal ini, tapi kalau karakter yang pacaran itu tidak pernah kenal satu sama lain, atau bahkan tidak ada kaitannya sama sekali, akan menimbulkan banyak kerancuan. Well.. setidaknya itu yang ingin yogies kemukakan yang pada akhirnya mengundang banyak reaksi dari banyak kalangan. LOL.

Sebenarnya ini lebih ke masalah yang lebih gak penting menurut gue. AKUN RP SEKARANG DIGUNAKAN SEBAGAI SARANA CARI PACAR. itulah kenyataan yang ada. Banyak orang yang bahkan sama sekali tidak mencintai karakter anime yang mereka RPkan, namun memutuskan untuk menjadi RPer karena melihat beberapa dari teman mereka yang RPer mendapatkan pacar dari akun RP mereka. Amazing kan?

Sebagai penggemar anime dan pecinta karakter-karakter dalam anime, gue serasa jijik melihat Fenomena ini. Mencari pacar dengan kedok RP adalah hal nista menurut gue. Lalu Galau di akun Role Play mereka. Seperti : 

"KENAPA CUMAN GUE YANG BELOM PUNYA PACAR DISINI?? TT___TT" Diucapkan oleh Akun RP Kirara, peliharaanya Sango di Anime Inuyasha. (Kirara bahkan tidak bisa bicara, apalagi galau masalah gak punya pacar.!)

Masalah lain yang benar-benar bikin gue gatel pengen garuk lubang kubur adalah, Fenomena adegan-adegan HOT, NC-17, Adegan Pasutri(?), alias adegan porno yang dilakukan para RPer. Iya, adegan 18 tahun keatas.

Contoh : Akun RP Satsuki Momoi yang hampir setiap hari melakukan S*X Scene dengan Semua karakter Kurobas yang dia temui, dalam hal ini semua Akun RP karakter lelaki dari serial Kurobas (yg ooc juga tentunya).

Melihat itu gue jadi berpikir, apakah Role Play sudah berubah definisi jadi FORE PLAY? Gue cuman bisa mendoakan RPernya biar segera taubat, apalagi kalau RPernya ternyata masih duduk di bangku SD/SMP dan sudah melakukan adegan dewasa secara Verbal di media Sosial. haha. *tawa garing*

Fenomena-fenoma Role Play di twitter (dan media sosial lain) saat ini yang jelek, antara lain :
1. Membuat akun RP karena seru, tanpa tau karakter pokoknya RP.
2. Membuat akun RP karena ingin mendapatkan Follower.
3. Membuat akun RP biar tenar dan berasa artis.
4. Membuat akun RP biar banyak kontak BBM-nya.
5. Membuat akun RP untuk nyari pacar.
6. Membuat akun RP sebagai pelampiasan libido berlebih para RPernya.
7. lain-lain.

Bukan berarti gak ada akun RP yang bagus. Gue memiliki banyak List RPer yang benar-benar bagus dalam melakukan Role Playing sesuai Karakter Mereka. Bahkan ada di antara mereka yang membuat gue merinding dan merasa berbicara dengan karakter mereka yang asli. Kebanyakan RPer dari Luar Negeri, namun ada beberapa RPer Indonesia (yang gue tau) yang juga sangat IC (In Character).

Gue yakin bahwa mereka adalah para RPer yang masih memegang teguh prinsip ketika memutuskan untuk menjadi Role Player : KARENA MENCINTAI KARAKTER YANG MEREKA RPkan.

Kalau Role Player mencintai karakter yang mereka RPkan, mereka pasti menginginkan karakter tersebut sempurna. Paling tidak mereka akan berusaha keras untuk membuat karakter tersebut semirip dengan karakter aslinya. Dengan begitu mereka akan menghindari tindakan / ucapan yang bisa membuat karakter tersebut OOC.

Kalau yang lain bilang mereka juga mencintai karakter yang mereka RP-kan, bagaimana mungkin mereka bisa merusak karakter tersebut dengan berbuat OOC yang berlebihan hingga membuat orang lain jadi Ilfeell alias ilang feeling sama karakter yang mereka RPkan? Cinta mereka pada karakter yang mereka RPkan jauuuuuuuuuuuuuuuuuuh lebih kecil dan kalah sama nafsu mereka untuk mendapatkan Follower/pacar/kepuasan seksual di internet.

Kalau memang RP seorang Butler, maka berlakulah seperti Butler di akun RP kalian.
Kalau kalian seorang ninja, jangan memposting 'berita' kalian seorang penyanyi dangdut, apalagi merubah Avatar twitter kalian menjadi Jupe yang setengah telanjang.
Kalau kalian RP karakter anak sekolah biasa, maka berhenti melakukan adegan yang harusnya dilakukan pasangan suami istri. Kecuali kalau kalian memang mengambil chara dari Anime Hentai, itu berarti IC. #loh

Terlepas dari Role Playing karakter Anime, sekarang bermunculan pula Role Player untuk Idol-idol Korea/Jepang. well.. gue sih taunya yang nge-RP Idol Korea. Ya gak apa-apa sih.. toh nge-RP emang hak(?) semua orang. xD

Cuman akhir-akhir ini gue sering liat beberapa orang di Timeline FB sama Twitter gue yang sebel sama beberapa RPer Idol Korea. Gue gak tau juga apa sebabnya, soalnya gue gak ngikutin RP Idols, gue lebih ngikutin akun twitter Asli mereka. *u*

Kemaren gue tau salah satu alasan keselnya salah satu temen gue sama RPer Idols. Karena mereka suka mengubah-ubah nama akun RP mereka. Misal, awalnya nge-RP Sooyoung SNSD kemudian berubah jadi Kang Gary Lessang. (oke ini extreme).

Fenomena ubah-ubah akun RP sebenernya bukan hanya di RP Idols sih, di RP Chara anime juga ada. Suatu hari gue mention-mentionan sama Kuroko, tiba-tiba Akun Kuroko menghilang dan menjadi Conan Edogawa. Gue sempet Shock dan bingung gimana ngelanjutin mention-mentionan gue sama akun itu. Masak awalnya ngomongin basket lalu akhir-akhirnya ngomongin Profesor Agasa(?), lak gak nyambung. wkwkwkwk

---

Bahasa yang digunakan Role Player bermacam-macam, karena Rper bisa datang dari mana saja. Dari Jepang dan dari luar jepang, termasuk Indonesia.

Biasanya Role Player dari jepang cenderung menggunakan bahasa jepang untuk berinteraksi dengan akun RP lain & juga Follower. Cenderung tidak terlalu lancar berinteraksi dengan bahasa Inggris, karena itu dianjurkan untuk yang gak bisa berbahasa / membaca tulisan jepang (kayak gue) jangan menfollow RP Jepang. #loh

Role Player dari luar Jepang kebanyakan menggunakan Bahasa Inggris, karena bahasa yang dikuasai oleh hampir semua orang di dunia. Bagi RPer yang bisa bahasa jepang (biasanya anak jurusan Sastra jepang atau Otaku yg memang menguasai Japanese), mereka juga menggunakan bahasa jepang di akunnya, dan bisa berinteraksi dengan RPer jepang juga. Selain itu mereka juga kadang menggunakan bahasa asli negara mereka.

RPer Indonesia ada yang menggunakan bahasa Indonesia untuk semua interaksinya, which is fine~ ada juga yang menggunakan bahasa inggris secara keseluruhan, namun kadang tergoda untuk menggunakan bahasa Indonesia jika ada mention masuk dalam bahasa Indonesia. Ada juga Rper yang dari awal menggunakan bahasa Inggris dan ngaku-ngaku gak bisa bahasa Indonesia, sekarang justru banyak bahasa Jawanya.

Gak apa, semuanya Halal, selama masih dalam Konteks OOC dan selama tidak menghancurkan Karakter yang kalian RPkan. Bersikap lucu boleh, tapi hati-hati, Lucu Mesum & Jorok itu beda tipis. Jangan salah ambil langkah. Pikirkan baik-baik sebelum memposting status/tweet, karena kadang yang menurut kalian sepele adalah masalah besar buat orang lain. #halah

---
Inti dari Jurnal ini, memang mungkin terlihat seakan pelampiasan uneg-uneg gue.. MEMANG IYA Sih... Jadi kalau mau marah silahkan. Tapi selain dari pelampiasan uneg-uneg gue yang udah lebih dari setahun ini gue tumpuk, ini juga gue harap bisa jadi titik balik instropeksi para RPer.

Sedikit TIPS(?) untuk para Role Player :

1. Usahakan untuk STAY IN CHARACTER & DON'T DESTROY THE CHARA OR PEOPLE YOU'RE ROLE PLAYING.!
2. Kalau mau OOC tolong cantumkan di BIO akun kalian, bahwa akun Kalian adalah akun RP yang OOC. 
3. Cantumkan RP/RL (Role Play / Real Life), untuk yang pengen bacot soal hidup kalian juga dengan akun RP. Jangan sampai orang-orang nyangka bacotan itu adalah bacotan karakter yang kalian RP-kan.
4. Cantumkan MESUM/R-18/NC-17/Yaoi-Yuri-Hentai sekalian di Bio jika memang kalian suka melakukan hal-hal tersebut diatas. Jadi biar tidak memberikan serangan jantung pada orang yang tidak sengaja membuka akun RP kalian.
5. Cek Timeline akun RP yang meminta Followback untuk memastikan ke-IC-an mereka. Hindari berteman atau saling follow dengan RPer yang selalu OOC. karena ketika kalian berteman dengan akun yg OOC setiap saat, kalian juga akan ikut OOC.
6. Kalau memang ingin IC dalam melakukan Role Playing, jangan terlibat hubungan pribadi apalagi asmara dengan RPer akun lain. Jalinlah hubungan itu di akun pribadi kalian, jangan di akun RP.
7. Pisahkan Urusan pribadi dengan urusan RP kalian. well.. kecuali klo akun kalian RP/RL.
8. Abaikan jurnal ini dan semua Isinya kalau kalian memang betah menjadi RPer OOC dan masih betah menghancurkan karakter. <3


---

Terakhir : MAAF BUAT YANG MERASA TERSINDIR & SAKIT HATI DENGAN ISI JURNAL INI.
Tak bermaksud untuk melukai hati siapapun, tapi kalau memang ada yang merasa tidak terima dan sakit hati, berarti mengakui dan MENYADARI sudah melakukan OOC. :) <3
  
Salam,


Mantan Role Player Real Life yang resah dengan tindakan penghancuran karakter yang terjadi di dunia maya.

18 comments:

  1. Bagus bgt nih... Role player hari ke hari makin hancur dan gajelas kemana ujungnya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih mbak bro. xD
      Aku juga masih gerah soalnya sama para RPer yang semakin lama semakin gak bener nge-RPnya. ="=

      Delete
  2. Baru nemu ini /eeaa
    Aku dulu juga real life roleplayer /apasih Dari SD malah. Menyenangkan ya. :'D Tapi konsekuensinya di anggap freak sama teman-teman lain hiks...
    Aku setuju pake banget pake Z jadi bangetz!
    Aku kesel sama RPer yang OOC parah. Full capslock lah, teriak-teriak, padahal karakter RP nya itu pendiam dan ga banyak omong. Parahnya juga kalo dia ga tahu apa-apa tentang karakter yang dia RP-kan. /marahmarah

    Kapan-kapan bahas parody account dong. Kayaknya saya butuh pencerahan (yang lagi kesel dan ilfil ngeliat parody account semakin marak di twitter dan tampaknya butuh di luruskan ke jalan yang benar) /siapakamu

    Thanks! Post ini benar-benar helpful!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, kita teman seperjuangan(?) ternyata mas bro. *tos*
      Yah, di anggap freak sama yang laen itu resiko kita yang RP di Real Life :')

      Akun parodi itu contohnya yang mana?
      Nanti coba aku lakukan penelitian mendalam(?) dulu, sapa tau bisa aku jadiin bahasan kayak gini. x//D

      Delete
  3. Aku tertabok-eh tertegun maksudnya membaca ini x'D
    KORBANanime ya? Kenal agency OZ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Fufufu~ memang tujuan bikin postingan ini untuk menohok para RPer kok~ ://D

      Delete
  4. This is great :"D ahahaha
    Ini sebenernya uneg" saya juga :D tapi sepp deh.. Nice tips!

    ReplyDelete
  5. Tiba-tiba liat link post ini muncul di TL saya.. jadi tergelitik untuk mampir lagi ke sini..
    Great post! :)
    Ohya, akhir-akhir ini saya justru lebih sering nemu yg RPer yg IC daripada OOC, padahal yang OOC gk kalah banyak ya? :D?
    Faktor TL jg mungkin ya, jika di TL kita banyak RPer yg IC, isi tweetnya adalah plot-plot yg mempertemukan kita dgn RPer IC lain.
    Saat di TL banyak yg OOC, isi tweetnya jg ya obrolan dia dgn RPer OOC lain. :)
    Tapi bukan berarti harus milih-milih following sih.. stay IC di TL OOC itu tantangan tersendiri.. ;)
    Except for bot.. 'coz I've developed some bot-allergic-syndrome since my plot was ruined by them. :'D

    Anyway.. OOT..
    Several weeks ago I noticed that Riko-chan acc disappeared from my following list.. it feels bad to lose another IC account.. but it can't be helped if you're so busy.. After all, RL is more important than RP, right? :)

    Btw, do you still remember me? :)
    Regards,
    Makise Kurisu's and ex-Okiya Subaru's writer ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. yah.. untuk RPer yg memang bisa konsisten IC, berada di tengah yg OOC seperti tantangan tersendiri, and it was fun actually. xD

      I have some bot-allergic-syndrome too to bot, well... on RP account tho. I can understand if a fanbase or fansclub using it.

      I decided to deleted my Riko's account. I couldn't handle it anymore. Kurobas Fandom RP OOCness makes me sick(?). Lol xD
      and it's true that my job keep be busy these days, I don't even have time to manage my blog. *sigh*

      and Ofc I remember you. ><
      One of the IC-est RPer out there that I know. :D <3
      oh, and that's mean you're no longer managing Subaru's account? :O

      Delete
    2. I see.. good luck for you. :)
      And.. yeah, I put Subaru on hiatus since March.. :')

      Delete
  6. pffft hai mimin *todong sniper* #heh aku senyum senyum sendiri loh baca blog mimin, bukan! bukannya ngejek, tapi setuju sama uneg uneg mimin. udah gitu masa kadang kalo IC di bilang SOK min, tapi aku sebagai sniper cool kece dan tukang bunuh #woy akan tetep sesadis aslinya kok~ #hush.

    salam
    sniper tukang todong di timeline yang ampe sekarang masih suka nodong

    ReplyDelete
  7. Pos yang mantap
    Menambah Ilmu gue sebagai RPer

    ReplyDelete
  8. Sekarang kebanyakan RP itu Korean Idols kan ya ? juga sekarang itu banyak bashernya, lebih ngancurin chara nya, kadang miris liatnya

    ReplyDelete
  9. WAAAAAH baru nemu ini trus wkakakakakkakakaka ngakak, duh kalau memang charanya Hentai kalau mau anu anu berarti IC ya <<< *gakkuat*
    Ini menghibur dan membuat miris, sekarang dunia RP kebanyakan sex plot ah. Nyari couple, anu anu trus apa? Sedih lihatnya o~<<

    ReplyDelete
  10. Kalo soal couple, emang ada beberapa tempat RP yang ngebolehin nyari couple. Nah, kalo udh dapet couple, usahakan stay IC. Karena couple di RP itu biasanya cuma bohongan. Usahakan stay IC maksudnya => kalo misalnya karakternya emang tipe yang dingin dan ga begitu romantis, jangan mendadak jadi alay dan lebay cuma gara-gara dapet couple, kecuali karakter yang RPin itu emang alay dan lebay soal couple

    ReplyDelete
  11. Main Roleplayer via BBM? Invite! Seulgigi 54a8eoe2 . Seru-seruan disana kita :v

    ReplyDelete