WARNING : Jurnal ini sangat panjang jadi kalau yang mudah Bosan lebih baik jangan dibaca TT___TT
Dari judul diatas pasti tau kalo apa yang bakal gue
tulis kali ini JUGA berhubungan sama yang namanya makhluk Tampan.! Siapa yang
pernah baca jurnal gue beberapa saat yang lalu pasti tau dan familiar dengan
nama “KURO” alias cowok ganteng yang jadi Footman di Serviteur Butler Café yang
gue datengin tanggal 20-21 Oktober 2012 lalu. *PD banget ada yang baca Blognya*
Jadi ceritanya, gue dateng (lagi)
ke Serviteur Butler Café yang isinya lelaki-lekaki tampan nan mempesona itu.
Kali ini lokasi Cafenya terletak di Café Agojas di Metropolis Apartment Jalan
Raya Tengilis 127 Surabaya.
Ok, Dimana itu?
Adalah pertanyaan begitu gue liat
brosur yang dibagiin pengurus Butler Café di Chocodays 2012 waktu gue ambil
foto gue sama para Butler dan beli Mug gambar Sylvain. Jujur gue ini udah lebih
dari 6 tahun tinggal di Surabaya tapi gue cuman tau daerah sekitar Unair
doang, secara gue ini Mahasiswa Kuliah-Pulang (kos) dari S1 sampek S2, so gue
ini jarang jalan-jalan.
Tapi demi bertemu lagi dengan
para Butler ganteng di Serviteur Butler Café, gue bela-belain nyasar buat nyari
lokasi butler café selanjutnya ini. Nanya sana nanya sini, sampai akhirnya gue
sampek ke Café Agojas kemaren itu. meski panas tapi gue gak perduli, harus!!
Pokoknya Harus ke Butler Café. Kenapa? Gue udah reservasi Butler soalnya -_-
|
Penghuni Wonderland~ <3 |
Gue udah reservasi Butler yang
akan melayani gue di Butler Café tanggal 1 Desember kemaren. Awalnya gue mau
mesen(?) Sylvain karena dia adalah Butler paling cocok ama gue. Bukan masalah
kecocokan wajah ato body(?), tapi masalahnya dia sama-sama benci Uchiha Sasuke ama
gue. Tapi akhirnya gue mesen Kuro.
Alasan :
1. Gue
penasaran sama ini cowok karena gue naksir sosoknya pas jadi Footman dulu itu
super cool dan dia megane alias pake kacamata. #mimisan(?)
2. Gue
masih dendam sama dia yang nitipin Coscard (Cosplay Card) dia ke Sato dan
akhirnya Sato lupa kasih ke aku yang termasuk 5 orang pertama yang dateng ke
Butler Café tanggal 21 Oktober kemaren. #CipokSato #SakingKeselnya
3. Alasan
utamanya sebenernya karena gue kasih Sylvain ke Temen gue yang namanya Ratih,
yang kebetulan berulang tahun tanggal 1 Desember dan dia naksir berat sama
(Ke-Playboyan) Sylvain. #ditendangRatih
Oke, jadi Kuro hari itu jadi
kucing alias Chessire Cat. Pasti tau dong karakter
Chessire Cat? Yang ada di pilem Alice in the Wonderland itu lho..
|
Kuro as Chessire Cat <3 |
|
Lavie as Red Queen (or King) |
|
Shion as White Rabbit |
|
Haru as Mad Hatter |
|
Kirito as Bayard the Royal Dog |
|
Akira as Absolem |
|
Sato as Dormouse |
|
Sylvain & Zane as Twedledee & Twedledum |
Serviteur
kali ini ambil temanya WONDERLAND jadi para Butler berdandan(?) seperti
karakter-karakter dalam Alice in the Wonderland. Oh, dan ada penambahan Butler
(mungkin) untuk melengkapi karakter dalam cerita atau memang untuk menambah
jumlah pengunjung aja biar madam-nya punya lebih banyak duit. #eh
Lanjut yak
ke perjuangan gue untuk menaklukkan Kuro.
Dimulai
dari acaranya nyasar dulu di daerah Ubaya alias Universitas Surabaya, lalu
muter-muter bingung karena arahan orang-orang pinggir jalan yang gue kurang
mengerti, sampai akhirnya gue sampai di parkiran Apartemen Metropolis pada jam
4-an.
Gue yang
hari itu bawa barang banyak termasuk Biola (karena besoknya mau latihan biola)
langsung menuju ke Agojas Café untuk menemui beberapa orang Fujoshi yang
janjian fangirl-ing bareng. Begitu sampek, gue serasa ada di negeri Dongeng,
karena banyak sekali ALICE di café ini.
Yap! Para
pengungjung café hari itu berdandan seperti karakter ALICE untuk menyesuaikan
dengan tema Butler Café dan untuk mendapatkan “True Alice Ending” alias untuk
mendapatkan hadiah Istimewa apabila dapat menjadi “ALICE” yang sempurna.
*Lihat
dandanan sendiri*
/Legging
item, baju ungu, kerudung item dengan bros ungu, kumus-kumus karena naek motor,
bawa barang banyak kayak mau pindahan rumah/ = Impossible dapet True Alice
Ending. Ya sudahlah. *shrugs*
Setelah
bertatap muka dengan Rima yang dandan Alice berambut pirang, Kirana sebagai
Alice rambut hitam, Suzu dengan Alice pirang keriting(?), dan Keyuu yang dandan
jadi kuroko (#loh), Gue langsung Daftar Ulang untuk memastikan gue udah bayar
dan bisa dilayani oleh Kuro~ <3
Ternyata
reservasi gue yang jam 5 diundur jadi jam setengah 6 karena suatu alasan, yah
gak apa deh, wong Ratih juga belom dateng waktu itu. Gue jadi santai.. meski
gue aslinya dag dig dug duer daia! Bayangin ngobrol ama si Kuro ini. Secara gue
kan emang belom pernah ngobrol sama Kuro, waktu di SP sebelumnya gue cuman
sempet liat mukanya beberapa detik doang waktu dia nganterin makanan gue.
*sigh*
Waktu lagi
seru-serunya fangirl-ing sama Keyuu, Suzu dan Kirana, tiba-tiba Manager Butler
Cafenya SMS gue bilang kalo gue bisa masuk ke Café jam 5 teng (alias pas).
Dafuq! GUE BELOM NYIAPIN MENTAL DAN HATI GUE UNTUK BERHADAPAN DENGAN MAKHLUK
GANTENG BERNAMA KURO ITUUUUUUUUHHH!!!! #fliptable
Dengan
perasaan campur aduk, gue melangkah lesu ke arah Café bersama Kirana yang juga
masuk di jam yang sama dengan gue. Kirana juga mukanya gak kalah nervous dari
gue. Ini sebenernya mau ke Butler Café ato ke ruangan eksekusi pake kursi listrik?
Sungguh berdebar-berdebar rasanya hati ini. #halah
Begitu
masuk ke Café, Kirana langsung disambut oleh Sato, si Butler imut (menurut gue)
dan di antarkan ke meja kecil dengan taplak berwarna merah yang telah tersedia.
Pandangan mata gue tertuju pada sosok Kuro yang hari itu pake Wig warna Coklat
dan pake Nekomimi. Alamak, imut sekali dirimu Kuroooohhhhhh!!! #grepeh! <3
Kuro pun
tersenyum lalu mengulurkan tangannya yang sontak gue letakkan tangan kiri gue
di atas telapak tangan dia. (cieeeh!! #tendangDiriSendiri).
Eh
tiba-tiba ada Sylvain di samping Kuro.
“Untuk
Nona Ikat, harus diantar oleh 2 Butler. :)”
Lalu diapun
mengambil tangan kiri gue dan mendorong(?) Kuro untuk mengandenga tangan kanan gue.
Ah, aku jadi berasa keren aja dianter oleh 2 Butler. Entah ini Sylvain yang
emang ingin meluluhkan hatiku ato emang dia lagi nganggur jadi sekedar ngisi
waktu luang untuk nganterin gue ato emang dia nyindir bahwa Kuro gak mungkin
kuat ngangkat(?) tangan gue yang gede ini jadi dia pengen bantuin ngangkat?
Yah
sudahlah, apapun karena Sylvain ganteng, jadi gue maafin.
Setelah
gue duduk di salah satu meja, gue ditanya Kuro mesan apa dan gue bilang
Spaghetti Bolognese sama Hot Lemon Tea. Gue gak salah milih karena tempatnya
agak semi outdoor dan angin dingin berhembus lumayan kencang (walopun nyaman
sih), jadi Hot Lemon Tea-nya pas banget.!
Kuro pun
mengambilkan pesanan gue dan gue perhatikan tempat Butler Café kemaren itu.
Hmm..~ lebih baik daripada Butler Café yang sebelumnya.
1. Suasananya nyaman
dan tempat semi outdoor itu lebih nyaman karena tidak seperti sebelumnya yang
hanya dalam 1 ruang kecil yang mikin kayak “Nyesek” terutama untuk orang
berbadan extra bohay kayak gue.
2. Mejanya kecil
namun tidak terlalu sempit, jadi interaksi dengan Butlernya akan lebih enak
terutama untuk orang yang kupingnya sombong macam gue. (Kuro bilang mungkin kesombongan kuping itu karena masalah membersihkannya. Alias gue kurang rajin bersihin kuping gitu?)
3. Kursinya… lebih
nyaman yang pertama mungkin yak, soalnya bokong gue yang bohay ini tak cukup
lega untuk duduk di kursi kecil kemaren itu. Oke, bukan salah kursinya, cuman
emang gue yang terlalu bohay. -_-
4. Yang mengantar
pesanan dan menyajikannya para Butler sendiri, jadi lebih terasa pelayanan
Butlernya karena kan Butler emang harusnya melayani bukan hanya untuk ngobrol. Emangnya
Host? #desh
Over All,
waktu awal dateng kesan gue untuk pelaksanaan Butler Café hari itu “Quiet Good”.
Nyaman, aman, terpercaya(?). So Far So Good..~
Kuro
datang membawa pesanan gue dan meletakkannya di Meja, lalu dia kembali ke
dapur(?) untuk naruh nampannya sebelum kemudian kembali ke meja gue untuk
menemani gue.
“Sebenanya
Butler posisinya berdiri di samping nona, atau bagaimana?” Kuro pun
bersabda(?).
Gue
spontan nyuruh Kuro duduk di kursi aja, klo dia berdiri di samping gue terus
dia mau apa? Matung sambil ngeliatin gue makan Spaghetti dan kalau gue minta
suapin dia akan nyuapin dengan posisi Rukuk di Sholat dan pamer bokongnya ke
orang yang duduk di belakangnya? Gak Sudi gueh! Kuro punya Gue (hari itu).!
Huh!
Oke, jujur
gue deg-degan banget pas kuro duduk di kursi samping gue. Gak ngerti mesti
ngomongin apa. Bahkan liat wajahnya aja gue gak berani.
Bukannya apa,
gue takut begitu gue dongak liat mukanya, si Kuro bakalan lari ketakutan dan
trauma liat muka abstrak gue. T__T
Saking
nervousnya gue langsung ngalihin perhatian ke Spaghetti gue. “Eum… Kuro bisa
nuangin saosnya ke piring ini gak?”
OKE!! APA
YANG LOE OMONGIN SIH KAAAATTT??????!!!?!? #diuncal
Kuro
dengan sopannya bertanya mau dituangin ke mana saosnya. “Ke Hatiku~” hampir ngomong
gitu tapi gue (mungkin) ngomong dimana aja deh yang Kuro mau. Jujur gue gak
nyadar ngomong apa karena otak gue Blank awal-awalnya.
Habis gitu
gue minta disuapin Kuro dan dia melakukannya. Aaah~ Yappari, sensasi disuapin
cowok ganteng emang beda O/////O <3
Kuro : Silahkan nona, aaaah~ *sambil nyodorin spaghetti ke mulut gue*
Gue: ………. *mangap menerima suapan kuro &
bengong karena Kuro nyuapin gue kayak nyuapin anak TK*
Habis
disuapin gue serasa dapat energy untuk gombal(?)!! ah mungkin karena Sylvain
duduk di meja yang ada di depan gue dan dia baru saja mengantarkan Ratih yang
akhirnya datang juga. Dasar tukang telat! #uncalRatih
Gue
langsung menatap mata Kuro dengan tajam, dan gue baru nyadar kalo Kuro radak
gemeteran dan sesekali memalingkan bola matanya dari wajah gue. Apakah dia
Nervous? Ato dia gak mau liat muka gue?
Tiba-tiba
Kuro menanyakan soal SURVEY, Yah SURVEY sodara-sodara, ke gue. Survey mengenai
tempat Butler Café apakah setuju kalau diadakan di café Agojas terus menerus? Maksudnya
tiap Event tempatnya takkan berpindah-pindah. Dan gue jawab seadanya aja karena
gue Shock kenapa dia malah ngomongin soal Survey.
Apakah dia
saking Nervousnya jadi keceplosan soal Survey, ataukah dia merasa muka gue
mirip sama petugas sensus penduduk yang hobbynya bikin Survey? Entahlah. *masih
shock*
Selaen itu si Kuro masih sempet-sempetnya pamer(?) klo Cafe itu punya-nya Madam yang punya Butler Cafe. si Madam sukses juga punya cafe segala dari jualan lelaki tampan. #Ambigu
Gue lalu mengalihkan pembicaraan akan Survey ini dengan nanya Hobbynya
Kuro apa.
Me : Kuro Hobbynya apa?
Kuro: Hobby saya? Hmm.. *mikir*
Me: Jangan bilang ngerayu cewek? *lirik bejad Kuro*
Kuro: ah, itu mungkin cuman Hobby sampingan(?)
saja nona, Hobby utama saya mungkin nge-game.
Yah, Kuro
bilang merayu cewek adalah salah satu Hobby-nya meski bukan hobby Utama-nya.
Oke Kuro, untung gue sabar dan gak cemburuan, klo gak udah gue tabok dirimu
bilang gitu di muka gue sebagai Ojousama-mu selama 45 menit. #Extreme
Gue gak
akan cerita kehebohan Ratih yang heboh oleh keintiman(?) Sylvain padanya. Dia kayak
orang kesurupan hanya karena Sylvain duduk dekat dengannya. Biasa aja dong nyet
(ratih), gue udah peluk-pelukan sama Sylvain aja biasa tuh. *kibas bulu mata anti
badai*
Meskipun
dari segi pelayanan dan tempat memuaskan tapi ada 1 hal yang bikin Butler Café kemaren
itu nyebelin. Hal ini bukan cuman gue yang complain, tapi hamper semua Ojousama
yang datang hari itu.
FOTO
SESSION.!
Yap! Foto session
yang dilakukan ketika ada Ojousama mendapatkan endingnya, yang mana good ending
dan sebagainya itu, mengharuskan semua Butler untuk berfoto bersama dia. Yang nyebelinnya
adalah, bagi Ojousama lain yang sedang dilayani Butler pilihan mereka harus
merelakan Butler mereka “Dipinjam” untuk berfoto.
Kenapa hal
ini nyebelin? Ya bayangkan aja, sebagai contoh apa yang terjadi ke gue kemaren
itu. Waktu gue lagi seru-serunya ngobrol ngalor ngidul sama Kuro, dia dipinjam
untuk foto lalu dia ninggalin gue untuk beberapa saat kemudian. Lalu waktu dia
udah kembali duduk samping gue, gak sampek 5 menit kemudian dia dipinjam lagi
untuk foto.
Kata-kata
yang keluar dari mulut Kuro setiap kali kembali dari foto session itu. “Maaf,
tadi sampai mana ya perbicaraan kita nona?
Enak gak
kalau tiap kali ditinggal dan dibiarkan sendiri lalu begitu balik Butler yang melayani
lupa akan (Pembiacaraan) kita? Dan lagi hal itu menjadikan gue (dan ojousama
lain) merasa waktu mereka menjadi terpotong dan menjadi kurang nyaman.
Dan ada
lagi yang mengecewakan buat gue. Ya hal ini cuman buat gue sih. Masalah KURO
secara Pribadi.
Di Fanpage
disebutkan kalo ada yang “Berbeda” dengan Kuro, Kuro yang memakai kacamata dan
tidak memiliki sesuatu yang Berbeda. Dan ojousama yang minta dilayani oleh dia
dianjurkan untuk membuat Kuro melepaskan kacamatanya. Gue otomatis penasaran
berat akan Teaser ini.
|
Ini teaser di Fanpage akan "Perubahan" Kuro yang ternyata tak terjadi -_- |
Awalnya
gue mau pake cara preman untuk melepas kacamata si Kuro. Tabok Kuro lalu lepas
kacamatanya. Tapi gue kasian habis liat muka gantengnya jadi gue putuskan untuk
OOC dikit dari sifat asli gue dan memakai jurus (SOK) Imut. #brb Muntah dulu.
Me : Kuro, boleh dibuka
kacamata-nya? :)
Kuro : em.. *naikin kacamata
pake jarinya* maaf nona tidak bisa, saya sedang tidak fit, sedang tidak enak
badan.
[ APA HUBUNGANNYA GAK ENAK BADAN SAMA BUKA KACAMATA
KUROOOHHH!!! (dalem hati) ]
Me: Ayo dong dibuka,
sebentaaaar aja *sok imut sampek gue yakin Kuro pengen muntah*
Dan setelah gue berusaha mengeluarkan aura ke-MOE-an gue dan
gagal total, akhirnya Kuro mau juga buka kacamatanya. Setelah dibuka
kacamatanya dan diletakkan di atas meja gue menunggu apa yang akan terjadi.
1 menit..
2 menit..
Sekian menit kemudian..
GAK ADA YANG TERJADI TUH!!! APA-APAAN INI!!!
Gue cuman bisa bengong karena sama sekali gak ada yang berubah
sama tingkah laku Kuro.! Gue pikir begitu kacamatanya dibuka dia akan langsung
nari ala Trio Macan pake Backsound Kucing Garong ato apa gitu, nyatanya dia gak berubah tuh. Biasa
aja, duduk kalem sambil menatap mata gue.
Oke, apa itu termasuk perubahan Kuro? Tapi waktu dia pake kacamata
dia juga menatap mata gue meski gak Intens(?). ah tapi emang Kuro ganteng kok,
dan gue jadi bisa ngeliat langsung mata dia tanpa dihalangi kacamatanya.
“Kuro jadi keliatan makin ganteng, aku jadi bisa ngeliat
langsung mata kuro tanpa ada kacamata yang menghalangi. Kacamatanya di lepas
aja yak ;)” Jurus Ikat si Beruang dalam ngegombal(?).
Oya, gue juga menyuruh Kuro untuk Merayu gue seperti Sylvain,
tapi dia dengan sopan bilang “eum.. saya belum bisa nona, belum bisa Seahli(?)
Sylvain” entah apa itu maksudnya.
Akhirnya gue putusin untuk ngerayu dia aja, tapi belom juga
gue sempet melanjutkan rayuan gue ke Kuro, iya gue udah mulai luwes ngerayunya
disini, eh si Kuro udah dipinjem lagi buat foto. #FlipHaru(?)
Habis foto itu Kuro pindah duduk di sebelah kiri gue, awalnya
di sebelah kanan, dan lalu mulai melanjutkan obrolan ngalor ngidul. Mulai dari
Kuro suka karakter Neko di K-Project karena dia seksi, dan dia ngerasa Karakter
Saruhiko (di Freak tapi ganteng) di K-Project itu cocok buat ngegambarin
karakter Kuro yang “Agak Liar” gitu katae hari itu padahal menurut gue dia
kurang liar. Graaaw.!
Salah satu pengurus café member tahu bahwa waktu gue bersama
kuro tinggal 10 menit lagi. Cih, cepet banget waktu berlalu. Tapi mungkin bagi
Kuro dia juga kesel namun karena waktu gue gak selesai-selesai. Mungkin juga
Kuro mengutuk gue karena ambil paket yang 45 menit bukan yang 30 menit. Maaf
yak Kuro :v
Si Ratih sudah selesai waktunya dan Sylvain mengantarkan dia
keluar. Lalu tiba-tiba Sylvain sudah berdiri si samping meja gue dan sontak
bikin gue (dan Kuro mungkin) kaget.
“Nona,
masih adakah sedikit ruang di hati nona Ikat untuk Sylvain?” *sambil sedikit
membungkukkan badan.
“Maaf Sylvain, hari ini hatiku sudah dipenuhi oleh Kuro.”
“Tapi meskipun begitu, apakah saya boleh duduk di samping nona untuk ikut menemani
nona?”
“Ah, kalau Kuro tidak keberatan. *noleh ke Kuro* boleh tidak Kuro?”
…… *pause sebentar* “Yeah, Join me.” –Kuro sok inggris-
Yak, karena itulah 10 menit terakhir gue dilayani oleh Kuro
(disebelah kiri gue) dan Sylvain (disebelah kanan gue). Lalu gue menyadari ada
2 ojousama yang melirik tajam ke arah meja gue. Ah, maafkan saya Ojousama,
mungkin daya tarik badan saya yang BOHAY ini tak bisa lepas dari pandangan
Sylvain. #HidupBOHAY
Dengan datengnya Sylvain, suasana di meja jadi semakin meriah.
Kuro-pun sudah tidak se-nervous sebelumnya. Sasuga Sylvain, the Cassanova.
Percakapan dalam 10 menit itu banyak banget. Mulai dari
Sylvain mengomentari penampilanku yang dominan ungu, membahas arti warna ungu,
hingga curhatanku soal ingin punya wajah cantik.
Sylvain : Nona, mungkin untuk main-main boleh mencari wajah
cantik, tapi untuk serius tentu kami para pria lebih melihat hatinya.
Me : *mau jawab*
Sylvain: Dan uangnya tentunya nona.
*pause bentar*
Me: Iya, kita tak boleh munak yah. Apa-apa perlu duit. Ke Butler café juga perlu
duit.
Sylvain: Benar sekali nona.!
Kuro: *angguk2*
Ato soal
percakapan soal konsep Kuro.
Sylvain: Kuro ini sebenernya konsepnya agak liar gimana gitu
nona.
Me: Iya, kelihatan kok dari bajunya yang agak terbuka.
Kuro: kalau Sylvain nona?
Me: dia mah rajanya liar.
Sylvain: Tentu.! Mau lebih saya buka baju saya nona? *buka
kancing ketiga bajunya*
Me: TIDAAAK!!! JANGAN!! *pura2 malu* Jangan sekarang!! #loh.
Yah
begitulah, jadi pembicaraan seru mulai berlanjut. Dan mendadak Sylvain
mengambil Tissue lalu mengelap dahi gue yang keringten. “Nona, nona keringetan
lho..” *melap dahi gue dengan Mesra(?). –ada saksi mata waktu kejadian ini-
#abaikan
Lucunya
lagi waktu gue ambil Tissue dan melap meja yang basah, Sylvain dan Kuro
langsung kaget dan mengambil tissue dari tangan gue.
Sylvain: Nona!! Nona tidak boleh melap meja sendiri. Nona
tidak boleh melakukan itu.
Kuro: Nona disini dilarang melakukan hal yang seharusnya kami
lakukan.
Me: Sudahlah kalian. Saya ini Ojousama yang Keibuan. Semua bisa saya lakuin sendiri. Nyuci sendiri, apapun sendiri. -_-
Sylvain: Kayak lagu ya nona?
Me: iya, caca handika yang nyanyi.
*kami pun Ketawa terbahak-bahak*
Me: tadi juga aku ngelapin tangannya Kuro yang kena saos kok.
*nyantai*
Sylvain: Jadi gitu Nona? Kuro nona lap-in saya enggak?
Me: Ya udah, sini aku lap-in. *ambil tissue dan lap pipinya
Sylvain dengan mesra(?)*
Ato percakapan soal sikap gue?
Me: Sebenernya aku ini kaku klo ngomong sama orang yg baru pertama kali ketemu, tapi habis beberapa saat.
Sylvain: Langsung MELEDAK ya nona?
Me: gitu lah, langsung deh abstraknya keliatan.
Sylvain: Tak apa nona, Karya seni Abstrak itu mahal lho harganya.
Kuro: Iya nona, Mahal. *kuro yg cuman bisa nimpali doang dari tadi*
Sebenernya mungkin apa yang gue lakuin di Butler Café untuk
beberapa orang akan dianggap “Gak Guna” tapi bagi gue, 45 menit yang gue
lewatkan di situ adalah kenangan yang gak bisa diganti oleh apapaun. Apalagi
selama ini jarang orang menganggep gue “CEWEK” dan hamper tak pernah
memperlakukan gue seperti layaknya seorang cewek.
Tapi di Serviteur Butler Café gue merasa Istimewa. Para Butler
dan pengurusnya bener-bener memperlakukan gue layaknya seorang perempuan
sejati. Ada kata-kata dari Sylvain & Kuro yang bikin gue terharu.
“Disini, nona bukanlah seorang
perempuan biasa, tapi nona adalah OJOUSAMA kami yang akan kami layani
sepenuh hati”
"Nona adalah Ojousama kami yang berharga" (ntah berapa harga yang dimaksud)
Gue serasa pengen nangis aja. Gue bener-bener terharu. Meski ucapan mereka karena kewajiban mereka sebagai butler, tapi dengan muka
dibawah rata-rata kayak gue, gue bisa merasa diistimewakan. Walau hanya untuk
45 menit di dalam Butler Café itu, tapi itu udah lebih dari cukup buat gue.
Perjalanan gue di Wonderland berakhir dengan berfoto dengan
semua Butler dan lalu berfoto kembali dengan Kuro & Sylvain yang mencium
tangan gue sambil berlutut di samping gue. Lalu mereka berdua menggandeng gue
ke tempat gue mengambil merchandise Butler Café gue.
AAAH~ GUE BAHAGIA BANGET!!
Terima kasih Segenap Staff & Butler di Serviteur Butler Café,
especially Kuro & Sylvain. I was really enjoying myself. And I am 100%
waiting for your next event. ^^~
Regard,
Ikat Rina
(Your Loyal Ojousama)
PS: NEXT
EVENT!! AKU AKAN KEMBALI KE DALAM PELUKANMU SYLVAIN-KUN!!!! #CipokJemek(?)
[Credit utk foto2: Serviteur Butler Cafe]
No comments:
Post a Comment