Monday, December 3, 2012

My Wonderland Adventures



WARNING : Jurnal ini sangat panjang jadi kalau yang mudah Bosan lebih baik jangan dibaca TT___TT

Dari judul  diatas pasti tau kalo apa yang bakal gue tulis kali ini JUGA berhubungan sama yang namanya makhluk Tampan.! Siapa yang pernah baca jurnal gue beberapa saat yang lalu pasti tau dan familiar dengan nama “KURO” alias cowok ganteng yang jadi Footman di Serviteur Butler Café yang gue datengin tanggal 20-21 Oktober 2012 lalu. *PD banget ada yang baca Blognya*

Jadi ceritanya, gue dateng (lagi) ke Serviteur Butler Café yang isinya lelaki-lekaki tampan nan mempesona itu. Kali ini lokasi Cafenya terletak di Café Agojas di Metropolis Apartment Jalan Raya Tengilis 127 Surabaya.

Ok, Dimana itu? 

Adalah pertanyaan begitu gue liat brosur yang dibagiin pengurus Butler Café di Chocodays 2012 waktu gue ambil foto gue sama para Butler dan beli Mug gambar Sylvain. Jujur gue ini udah lebih dari 6 tahun tinggal di Surabaya tapi gue cuman tau daerah sekitar Unair doang, secara gue ini Mahasiswa Kuliah-Pulang (kos) dari S1 sampek S2, so gue ini jarang jalan-jalan.

Tapi demi bertemu lagi dengan para Butler ganteng di Serviteur Butler Café, gue bela-belain nyasar buat nyari lokasi butler café selanjutnya ini. Nanya sana nanya sini, sampai akhirnya gue sampek ke Café Agojas kemaren itu. meski panas tapi gue gak perduli, harus!! Pokoknya Harus ke Butler Café. Kenapa? Gue udah reservasi Butler soalnya -_-

Penghuni Wonderland~ <3

Gue udah reservasi Butler yang akan melayani gue di Butler Café tanggal 1 Desember kemaren. Awalnya gue mau mesen(?) Sylvain karena dia adalah Butler paling cocok ama gue. Bukan masalah kecocokan wajah ato body(?), tapi masalahnya dia sama-sama benci Uchiha Sasuke ama gue. Tapi akhirnya gue mesen Kuro.
Alasan :

1. Gue penasaran sama ini cowok karena gue naksir sosoknya pas jadi Footman dulu itu super cool dan dia megane alias pake kacamata. #mimisan(?)
2. Gue masih dendam sama dia yang nitipin Coscard (Cosplay Card) dia ke Sato dan akhirnya Sato lupa kasih ke aku yang termasuk 5 orang pertama yang dateng ke Butler Café tanggal 21 Oktober kemaren. #CipokSato #SakingKeselnya
3. Alasan utamanya sebenernya karena gue kasih Sylvain ke Temen gue yang namanya Ratih, yang kebetulan berulang tahun tanggal 1 Desember dan dia naksir berat sama (Ke-Playboyan) Sylvain. #ditendangRatih

Oke, jadi Kuro hari itu jadi kucing alias Chessire Cat. Pasti tau dong karakter Chessire Cat? Yang ada di pilem Alice in the Wonderland itu lho..

Kuro as Chessire Cat <3
Lavie as Red Queen (or King)

Shion as White Rabbit

Haru as Mad Hatter

Kirito as Bayard the Royal Dog

Akira as Absolem

Sato as Dormouse

Sylvain & Zane as Twedledee & Twedledum
Serviteur kali ini ambil temanya WONDERLAND jadi para Butler berdandan(?) seperti karakter-karakter dalam Alice in the Wonderland. Oh, dan ada penambahan Butler (mungkin) untuk melengkapi karakter dalam cerita atau memang untuk menambah jumlah pengunjung aja biar madam-nya punya lebih banyak duit. #eh

Lanjut yak ke perjuangan gue untuk menaklukkan Kuro.

Dimulai dari acaranya nyasar dulu di daerah Ubaya alias Universitas Surabaya, lalu muter-muter bingung karena arahan orang-orang pinggir jalan yang gue kurang mengerti, sampai akhirnya gue sampai di parkiran Apartemen Metropolis pada jam 4-an.

Gue yang hari itu bawa barang banyak termasuk Biola (karena besoknya mau latihan biola) langsung menuju ke Agojas Café untuk menemui beberapa orang Fujoshi yang janjian fangirl-ing bareng. Begitu sampek, gue serasa ada di negeri Dongeng, karena banyak sekali ALICE di café ini.

Yap! Para pengungjung café hari itu berdandan seperti karakter ALICE untuk menyesuaikan dengan tema Butler Café dan untuk mendapatkan “True Alice Ending” alias untuk mendapatkan hadiah Istimewa apabila dapat menjadi “ALICE” yang sempurna.

*Lihat dandanan sendiri*

/Legging item, baju ungu, kerudung item dengan bros ungu, kumus-kumus karena naek motor, bawa barang banyak kayak mau pindahan rumah/ = Impossible dapet True Alice Ending. Ya sudahlah. *shrugs*

Setelah bertatap muka dengan Rima yang dandan Alice berambut pirang, Kirana sebagai Alice rambut hitam, Suzu dengan Alice pirang keriting(?), dan Keyuu yang dandan jadi kuroko (#loh), Gue langsung Daftar Ulang untuk memastikan gue udah bayar dan bisa dilayani oleh Kuro~ <3

Ternyata reservasi gue yang jam 5 diundur jadi jam setengah 6 karena suatu alasan, yah gak apa deh, wong Ratih juga belom dateng waktu itu. Gue jadi santai.. meski gue aslinya dag dig dug duer daia! Bayangin ngobrol ama si Kuro ini. Secara gue kan emang belom pernah ngobrol sama Kuro, waktu di SP sebelumnya gue cuman sempet liat mukanya beberapa detik doang waktu dia nganterin makanan gue. *sigh*

Waktu lagi seru-serunya fangirl-ing sama Keyuu, Suzu dan Kirana, tiba-tiba Manager Butler Cafenya SMS gue bilang kalo gue bisa masuk ke Café jam 5 teng (alias pas). Dafuq! GUE BELOM NYIAPIN MENTAL DAN HATI GUE UNTUK BERHADAPAN DENGAN MAKHLUK GANTENG BERNAMA KURO ITUUUUUUUUHHH!!!! #fliptable

Dengan perasaan campur aduk, gue melangkah lesu ke arah Café bersama Kirana yang juga masuk di jam yang sama dengan gue. Kirana juga mukanya gak kalah nervous dari gue. Ini sebenernya mau ke Butler Café ato ke ruangan eksekusi pake kursi listrik? Sungguh berdebar-berdebar rasanya hati ini. #halah

Begitu masuk ke Café, Kirana langsung disambut oleh Sato, si Butler imut (menurut gue) dan di antarkan ke meja kecil dengan taplak berwarna merah yang telah tersedia. Pandangan mata gue tertuju pada sosok Kuro yang hari itu pake Wig warna Coklat dan pake Nekomimi. Alamak, imut sekali dirimu Kuroooohhhhhh!!! #grepeh! <3

Kuro pun tersenyum lalu mengulurkan tangannya yang sontak gue letakkan tangan kiri gue di atas telapak tangan dia. (cieeeh!! #tendangDiriSendiri).

Eh tiba-tiba ada Sylvain di samping Kuro.

“Untuk Nona Ikat, harus diantar oleh 2 Butler. :)”

Lalu diapun mengambil tangan kiri gue dan mendorong(?) Kuro untuk mengandenga tangan kanan gue. Ah, aku jadi berasa keren aja dianter oleh 2 Butler. Entah ini Sylvain yang emang ingin meluluhkan hatiku ato emang dia lagi nganggur jadi sekedar ngisi waktu luang untuk nganterin gue ato emang dia nyindir bahwa Kuro gak mungkin kuat ngangkat(?) tangan gue yang gede ini jadi dia pengen bantuin ngangkat?

Yah sudahlah, apapun karena Sylvain ganteng, jadi gue maafin.

Setelah gue duduk di salah satu meja, gue ditanya Kuro mesan apa dan gue bilang Spaghetti Bolognese sama Hot Lemon Tea. Gue gak salah milih karena tempatnya agak semi outdoor dan angin dingin berhembus lumayan kencang (walopun nyaman sih), jadi Hot Lemon Tea-nya pas banget.!

Kuro pun mengambilkan pesanan gue dan gue perhatikan tempat Butler Café kemaren itu. Hmm..~ lebih baik daripada Butler Café yang sebelumnya.

1. Suasananya nyaman dan tempat semi outdoor itu lebih nyaman karena tidak seperti sebelumnya yang hanya dalam 1 ruang kecil yang mikin kayak “Nyesek” terutama untuk orang berbadan extra bohay kayak gue.
2. Mejanya kecil namun tidak terlalu sempit, jadi interaksi dengan Butlernya akan lebih enak terutama untuk orang yang kupingnya sombong macam gue. (Kuro bilang mungkin kesombongan kuping itu karena masalah membersihkannya. Alias gue kurang rajin bersihin kuping gitu?)
3. Kursinya… lebih nyaman yang pertama mungkin yak, soalnya bokong gue yang bohay ini tak cukup lega untuk duduk di kursi kecil kemaren itu. Oke, bukan salah kursinya, cuman emang gue yang terlalu bohay. -_-
4. Yang mengantar pesanan dan menyajikannya para Butler sendiri, jadi lebih terasa pelayanan Butlernya karena kan Butler emang harusnya melayani bukan hanya untuk ngobrol. Emangnya Host? #desh

Over All, waktu awal dateng kesan gue untuk pelaksanaan Butler Café hari itu “Quiet Good”. Nyaman, aman, terpercaya(?). So Far So Good..~

Kuro datang membawa pesanan gue dan meletakkannya di Meja, lalu dia kembali ke dapur(?) untuk naruh nampannya sebelum kemudian kembali ke meja gue untuk menemani gue.

“Sebenanya Butler posisinya berdiri di samping nona, atau bagaimana?” Kuro pun bersabda(?).

Gue spontan nyuruh Kuro duduk di kursi aja, klo dia berdiri di samping gue terus dia mau apa? Matung sambil ngeliatin gue makan Spaghetti dan kalau gue minta suapin dia akan nyuapin dengan posisi Rukuk di Sholat dan pamer bokongnya ke orang yang duduk di belakangnya? Gak Sudi gueh! Kuro punya Gue (hari itu).! Huh!

Oke, jujur gue deg-degan banget pas kuro duduk di kursi samping gue. Gak ngerti mesti ngomongin apa. Bahkan liat wajahnya aja gue gak berani.

Bukannya apa, gue takut begitu gue dongak liat mukanya, si Kuro bakalan lari ketakutan dan trauma liat muka abstrak gue. T__T

Saking nervousnya gue langsung ngalihin perhatian ke Spaghetti gue. “Eum… Kuro bisa nuangin saosnya ke piring ini gak?”

OKE!! APA YANG LOE OMONGIN SIH KAAAATTT??????!!!?!? #diuncal

Kuro dengan sopannya bertanya mau dituangin ke mana saosnya. “Ke Hatiku~” hampir ngomong gitu tapi gue (mungkin) ngomong dimana aja deh yang Kuro mau. Jujur gue gak nyadar ngomong apa karena otak gue Blank awal-awalnya.

Habis gitu gue minta disuapin Kuro dan dia melakukannya. Aaah~ Yappari, sensasi disuapin cowok ganteng emang beda O/////O <3

Kuro : Silahkan nona, aaaah~ *sambil nyodorin spaghetti ke mulut gue*
Gue: ………. *mangap menerima suapan kuro & bengong karena Kuro nyuapin gue kayak nyuapin anak TK*

Habis disuapin gue serasa dapat energy untuk gombal(?)!! ah mungkin karena Sylvain duduk di meja yang ada di depan gue dan dia baru saja mengantarkan Ratih yang akhirnya datang juga. Dasar tukang telat! #uncalRatih

Gue langsung menatap mata Kuro dengan tajam, dan gue baru nyadar kalo Kuro radak gemeteran dan sesekali memalingkan bola matanya dari wajah gue. Apakah dia Nervous? Ato dia gak mau liat muka gue?

Tiba-tiba Kuro menanyakan soal SURVEY, Yah SURVEY sodara-sodara, ke gue. Survey mengenai tempat Butler Café apakah setuju kalau diadakan di café Agojas terus menerus? Maksudnya tiap Event tempatnya takkan berpindah-pindah. Dan gue jawab seadanya aja karena gue Shock kenapa dia malah ngomongin soal Survey.

Apakah dia saking Nervousnya jadi keceplosan soal Survey, ataukah dia merasa muka gue mirip sama petugas sensus penduduk yang hobbynya bikin Survey? Entahlah. *masih shock*

Selaen itu si Kuro masih sempet-sempetnya pamer(?) klo Cafe itu punya-nya Madam yang punya Butler Cafe. si Madam sukses juga punya cafe segala dari jualan lelaki tampan. #Ambigu

Gue lalu mengalihkan pembicaraan akan Survey ini dengan nanya Hobbynya Kuro apa.
Me : Kuro Hobbynya apa?
Kuro: Hobby saya? Hmm.. *mikir*
Me: Jangan bilang ngerayu cewek? *lirik bejad Kuro*
Kuro: ah, itu mungkin cuman Hobby sampingan(?) saja nona, Hobby utama saya mungkin nge-game.

Yah, Kuro bilang merayu cewek adalah salah satu Hobby-nya meski bukan hobby Utama-nya. Oke Kuro, untung gue sabar dan gak cemburuan, klo gak udah gue tabok dirimu bilang gitu di muka gue sebagai Ojousama-mu selama 45 menit. #Extreme

Gue gak akan cerita kehebohan Ratih yang heboh oleh keintiman(?) Sylvain padanya. Dia kayak orang kesurupan hanya karena Sylvain duduk dekat dengannya. Biasa aja dong nyet (ratih), gue udah peluk-pelukan sama Sylvain aja biasa tuh. *kibas bulu mata anti badai*

Meskipun dari segi pelayanan dan tempat memuaskan tapi ada 1 hal yang bikin Butler Café kemaren itu nyebelin. Hal ini bukan cuman gue yang complain, tapi hamper semua Ojousama yang datang hari itu.

FOTO SESSION.!

Yap! Foto session yang dilakukan ketika ada Ojousama mendapatkan endingnya, yang mana good ending dan sebagainya itu, mengharuskan semua Butler untuk berfoto bersama dia. Yang nyebelinnya adalah, bagi Ojousama lain yang sedang dilayani Butler pilihan mereka harus merelakan Butler mereka “Dipinjam” untuk berfoto.

Kenapa hal ini nyebelin? Ya bayangkan aja, sebagai contoh apa yang terjadi ke gue kemaren itu. Waktu gue lagi seru-serunya ngobrol ngalor ngidul sama Kuro, dia dipinjam untuk foto lalu dia ninggalin gue untuk beberapa saat kemudian. Lalu waktu dia udah kembali duduk samping gue, gak sampek 5 menit kemudian dia dipinjam lagi untuk foto.

Kata-kata yang keluar dari mulut Kuro setiap kali kembali dari foto session itu. “Maaf, tadi sampai mana ya perbicaraan kita nona?

Enak gak kalau tiap kali ditinggal dan dibiarkan sendiri lalu begitu balik Butler yang melayani lupa akan (Pembiacaraan) kita? Dan lagi hal itu menjadikan gue (dan ojousama lain) merasa waktu mereka menjadi terpotong dan menjadi kurang nyaman.

Dan ada lagi yang mengecewakan buat gue. Ya hal ini cuman buat gue sih. Masalah KURO secara Pribadi.

Di Fanpage disebutkan kalo ada yang “Berbeda” dengan Kuro, Kuro yang memakai kacamata dan tidak memiliki sesuatu yang Berbeda. Dan ojousama yang minta dilayani oleh dia dianjurkan untuk membuat Kuro melepaskan kacamatanya. Gue otomatis penasaran berat akan Teaser ini.

Ini teaser di Fanpage akan "Perubahan" Kuro yang ternyata tak terjadi -_-

Awalnya gue mau pake cara preman untuk melepas kacamata si Kuro. Tabok Kuro lalu lepas kacamatanya. Tapi gue kasian habis liat muka gantengnya jadi gue putuskan untuk OOC dikit dari sifat asli gue dan memakai jurus (SOK) Imut. #brb Muntah dulu.

Me : Kuro, boleh dibuka kacamata-nya? :)
Kuro : em.. *naikin kacamata pake jarinya* maaf nona tidak bisa, saya sedang tidak fit, sedang tidak enak badan.

[ APA HUBUNGANNYA GAK ENAK BADAN SAMA BUKA KACAMATA KUROOOHHH!!! (dalem hati) ]

Me: Ayo dong dibuka, sebentaaaar aja *sok imut sampek gue yakin Kuro pengen muntah*

Dan setelah gue berusaha mengeluarkan aura ke-MOE-an gue dan gagal total, akhirnya Kuro mau juga buka kacamatanya. Setelah dibuka kacamatanya dan diletakkan di atas meja gue menunggu apa yang akan terjadi.

1 menit..

2 menit..

Sekian menit kemudian..

GAK ADA YANG TERJADI TUH!!! APA-APAAN INI!!!

Gue cuman bisa bengong karena sama sekali gak ada yang berubah sama tingkah laku Kuro.! Gue pikir begitu kacamatanya dibuka dia akan langsung nari ala Trio Macan pake Backsound Kucing Garong ato apa gitu, nyatanya dia gak berubah tuh. Biasa aja, duduk kalem sambil menatap mata gue.

Oke, apa itu termasuk perubahan Kuro? Tapi waktu dia pake kacamata dia juga menatap mata gue meski gak Intens(?). ah tapi emang Kuro ganteng kok, dan gue jadi bisa ngeliat langsung mata dia tanpa dihalangi kacamatanya.

“Kuro jadi keliatan makin ganteng, aku jadi bisa ngeliat langsung mata kuro tanpa ada kacamata yang menghalangi. Kacamatanya di lepas aja yak ;)” Jurus Ikat si Beruang dalam ngegombal(?).

Oya, gue juga menyuruh Kuro untuk Merayu gue seperti Sylvain, tapi dia dengan sopan bilang “eum.. saya belum bisa nona, belum bisa Seahli(?) Sylvain” entah apa itu maksudnya.

Akhirnya gue putusin untuk ngerayu dia aja, tapi belom juga gue sempet melanjutkan rayuan gue ke Kuro, iya gue udah mulai luwes ngerayunya disini, eh si Kuro udah dipinjem lagi buat foto. #FlipHaru(?)

Habis foto itu Kuro pindah duduk di sebelah kiri gue, awalnya di sebelah kanan, dan lalu mulai melanjutkan obrolan ngalor ngidul. Mulai dari Kuro suka karakter Neko di K-Project karena dia seksi, dan dia ngerasa Karakter Saruhiko (di Freak tapi ganteng) di K-Project itu cocok buat ngegambarin karakter Kuro yang “Agak Liar” gitu katae hari itu padahal menurut gue dia kurang liar. Graaaw.!

Salah satu pengurus café member tahu bahwa waktu gue bersama kuro tinggal 10 menit lagi. Cih, cepet banget waktu berlalu. Tapi mungkin bagi Kuro dia juga kesel namun karena waktu gue gak selesai-selesai. Mungkin juga Kuro mengutuk gue karena ambil paket yang 45 menit bukan yang 30 menit. Maaf yak Kuro :v

Si Ratih sudah selesai waktunya dan Sylvain mengantarkan dia keluar. Lalu tiba-tiba Sylvain sudah berdiri si samping meja gue dan sontak bikin gue (dan Kuro mungkin) kaget.

“Nona, masih adakah sedikit ruang di hati nona Ikat untuk Sylvain?” *sambil sedikit membungkukkan badan.

“Maaf Sylvain, hari ini hatiku sudah dipenuhi oleh Kuro.”

“Tapi meskipun begitu, apakah saya boleh duduk di samping nona untuk ikut menemani nona?”

“Ah, kalau Kuro tidak keberatan. *noleh ke Kuro* boleh tidak Kuro?”

…… *pause sebentar* “Yeah, Join me.” –Kuro sok inggris-

Yak, karena itulah 10 menit terakhir gue dilayani oleh Kuro (disebelah kiri gue) dan Sylvain (disebelah kanan gue). Lalu gue menyadari ada 2 ojousama yang melirik tajam ke arah meja gue. Ah, maafkan saya Ojousama, mungkin daya tarik badan saya yang BOHAY ini tak bisa lepas dari pandangan Sylvain. #HidupBOHAY

Dengan datengnya Sylvain, suasana di meja jadi semakin meriah. Kuro-pun sudah tidak se-nervous sebelumnya. Sasuga Sylvain, the Cassanova.

Percakapan dalam 10 menit itu banyak banget. Mulai dari Sylvain mengomentari penampilanku yang dominan ungu, membahas arti warna ungu, hingga curhatanku soal ingin punya wajah cantik.

Sylvain : Nona, mungkin untuk main-main boleh mencari wajah cantik, tapi untuk serius tentu kami para pria lebih melihat hatinya.
Me : *mau jawab*
Sylvain: Dan uangnya tentunya nona.

*pause bentar* 

Me: Iya, kita tak boleh munak yah.  Apa-apa perlu duit. Ke Butler café juga perlu duit.
Sylvain: Benar sekali nona.!
Kuro: *angguk2*

Ato soal percakapan soal konsep Kuro.

Sylvain: Kuro ini sebenernya konsepnya agak liar gimana gitu nona.
Me: Iya, kelihatan kok dari bajunya yang agak terbuka.
Kuro: kalau Sylvain nona?
Me: dia mah rajanya liar.
Sylvain: Tentu.! Mau lebih saya buka baju saya nona? *buka kancing ketiga bajunya*
Me: TIDAAAK!!! JANGAN!! *pura2 malu* Jangan sekarang!! #loh.

Yah begitulah, jadi pembicaraan seru mulai berlanjut. Dan mendadak Sylvain mengambil Tissue lalu mengelap dahi gue yang keringten. “Nona, nona keringetan lho..” *melap dahi gue dengan Mesra(?). –ada saksi mata waktu kejadian ini- #abaikan

Lucunya lagi waktu gue ambil Tissue dan melap meja yang basah, Sylvain dan Kuro langsung kaget dan mengambil tissue dari tangan gue.

Sylvain: Nona!! Nona tidak boleh melap meja sendiri. Nona tidak boleh melakukan itu.
Kuro: Nona disini dilarang melakukan hal yang seharusnya kami lakukan.
Me: Sudahlah kalian. Saya ini Ojousama yang Keibuan. Semua bisa saya lakuin sendiri. Nyuci sendiri, apapun sendiri. -_-
Sylvain: Kayak lagu ya nona?
Me: iya, caca handika yang nyanyi.

*kami pun Ketawa terbahak-bahak*

Me: tadi juga aku ngelapin tangannya Kuro yang kena saos kok. *nyantai*
Sylvain: Jadi gitu Nona? Kuro nona lap-in saya enggak?
Me: Ya udah, sini aku lap-in. *ambil tissue dan lap pipinya Sylvain dengan mesra(?)*

Ato percakapan soal sikap gue?

Me: Sebenernya aku ini kaku klo ngomong sama orang yg baru pertama kali ketemu, tapi habis beberapa saat.
Sylvain: Langsung MELEDAK ya nona?
Me: gitu lah, langsung deh abstraknya keliatan.
Sylvain: Tak apa nona, Karya seni Abstrak itu mahal lho harganya.
Kuro: Iya nona, Mahal. *kuro yg cuman bisa nimpali doang dari tadi*
Sebenernya mungkin apa yang gue lakuin di Butler Café untuk beberapa orang akan dianggap “Gak Guna” tapi bagi gue, 45 menit yang gue lewatkan di situ adalah kenangan yang gak bisa diganti oleh apapaun. Apalagi selama ini jarang orang menganggep gue “CEWEK” dan hamper tak pernah memperlakukan gue seperti layaknya seorang cewek.

Tapi di Serviteur Butler Café gue merasa Istimewa. Para Butler dan pengurusnya bener-bener memperlakukan gue layaknya seorang perempuan sejati. Ada kata-kata dari Sylvain & Kuro yang bikin gue terharu.

“Disini, nona bukanlah seorang perempuan biasa, tapi nona adalah OJOUSAMA kami yang akan kami layani sepenuh hati”

"Nona adalah Ojousama kami yang berharga" (ntah berapa harga yang dimaksud)

Gue serasa pengen nangis aja. Gue bener-bener terharu. Meski ucapan mereka karena kewajiban mereka sebagai butler, tapi dengan muka dibawah rata-rata kayak gue, gue bisa merasa diistimewakan. Walau hanya untuk 45 menit di dalam Butler Café itu, tapi itu udah lebih dari cukup buat gue.

Perjalanan gue di Wonderland berakhir dengan berfoto dengan semua Butler dan lalu berfoto kembali dengan Kuro & Sylvain yang mencium tangan gue sambil berlutut di samping gue. Lalu mereka berdua menggandeng gue ke tempat gue mengambil merchandise Butler Café gue.

AAAH~ GUE BAHAGIA BANGET!!

Terima kasih Segenap Staff & Butler di Serviteur Butler Café, especially Kuro & Sylvain. I was really enjoying myself. And I am 100% waiting for your next event. ^^~

Regard,
Ikat Rina
(Your Loyal Ojousama)

PS: NEXT EVENT!! AKU AKAN KEMBALI KE DALAM PELUKANMU SYLVAIN-KUN!!!! #CipokJemek(?)



[Credit utk foto2: Serviteur Butler Cafe]

No comments:

Post a Comment