Wednesday, September 28, 2016

[MASO] dengan menghadiri nikahan cinta pertama

   Yep, mau cerita soal kejadian memalukan sekaligus menyakitkan.
   Seperti judulnya, ini soal gue dateng ke resepsi pernikahan temen SMA gue, sekaligus cinta pertama gue.

   Berawal dari post salah satu temen SMA di grup facebook kelas X gue, jantung gue gerasa udah kayak berhenti berdetak liat foto yang dipost temen itu. *lebay*

   Undangan pernikahan.

   Dan dua nama familiar tertera dengan cantik di undangan berwarna emas itu. Dua nama yang sempet hadir dalam hidup gue yang kelam ini. *lebay (2)*

   Sebut saja nama mereka LUKI dan IZZY. Yah, keduanya teman masa SMA gue, tepatnya ketika gue masih di kelas X (kelas 1 SMA). LUKI duduk di depan gue, dan IZZY duduk di belakang gue. Intinya kita duduk satu baris berurutan.

   Waktu gue SMA gue belom kenal namanya cinta-cintaan men... namanya juga anak pulau yang kalau ketauan deket-deket anak cowok aja bisa langsung dibawa ke KUA. Waktu kelas 1 itulah gue mengenal sosol Luki, cowok yang mukanya standart, nilai juga rata-rata, tapi remaja masjid dan rajin banget nongkrong di mesjid skolah -bukan untuk ngopi gan tapi untuk sholat dan ngaji. (seinget gue gitu sih)

   Singkat cerita gue mengenal cinta monyet saat itu, karena kriteria gue dengan cowok ganteng adalah yang suka ke mesjid dan rajin sholat. Secara gue ini bejad banget jadi cari keriteria yang sekiranya bisa lha ngurangi masa berendam gue di api neraka kelak.


   Si Luki ini sering banget duduk menghadap ke belakang, ke meja gue, untuk ngobrol sama gue. Gue jadi gak GR juga ngira si Luki juga suka ama gue. Gue lupa bahwa badan dan muka gue yang mirip emak-emak beranak 5 ini mustafa untuk disukai sama remaja-remaja seusia kami waktu SMA yang sukanya sama cewek cantik seksi enak dilihat.

   Suatu ketika si Luki mau ngobrol berdua ama gue, beh, gue pikir gue bakalan di tempat sama dia. Ternyata dia minta bantuan gue untuk nembak Izzy. Iya, kayaknya (menurut analisis gue yang tetanggaan sama Sherlock Holmes) dia suka duduk menghadap belakang itu untuk ngelihatin si Izzy.

   Bodohnya, gue iyain untuk bantuin dia nembak Izzy. Iya, gue emang bodoh, hina aku sesuka kalian, kalian itu suci aku penuh dosa. *korban Awkarin*

   Singkat cerita, Izzy nolak Luki lewat gue, dan itu awal dari hubungan pertemanan gue dengan Luki jadi renggang. Musnah. Entah karena dia nuduh gue gak becus bantuin dia nembak Izzy sehingga dia ditolak ato emang dia tau perasaan gue dan memilih menghindari gue.

   Untuk dua tahun terakhir di SMA kami tidak pernah lagi bicara, ketemu pun menghindari satu sama lain. Kami beda jurusan juga sih, gue IPS, dia IPA, jadi ya pas lha.

   Gue lulus SMA tanpa pernah lagi bicara sama Luki.

   Beberapa tahun kemudian, Luki tiba-tiba ngehubungi gue lewat PM Facebook. Sekedar basa-basi nanya kabar. Oh, gue lega banget karena kami bisa kembali berteman meski lewat facebook. Ini mungkin karena bebera minggu sebelum dia kirim PM, kami tidak sengaja ketemu di jalan dan cuma saling sapa udah bisa mencairkan suasana.

   Beberapa hari kemudian Luki kembali PM gue, kita ngobrol -ntah apa isinya gue lupa, lalu tiba-tiba dia nanya. "Kat, gimana kabarnya Izzy? hehehe"

   Jantung gue langsung berdarah lagi. *Lebay (3)*

   Enggak, bercanda.
   Gue udah gak ada rasa sama Luki kala itu, udah gue buang jauh-jauh, gue udah gak ngarepin apapun. Dari Luki maupun dari cowok lain. Gue mulai ngarepin cintanya Brad Pitt kala itu. Jangan judge gue, gue gak tau kalau Brad Pitt tukang selingkuh sampek sekarang di gugat cerai sama kembaran gue, si Jolie. *pukpuk Jolie*

   Beberapa bulan lalu gue ketemu Izzy di puskesmas kota gue, waktu gue sakit dan pake BPJS ke puskesmas. Ternyata Izzy kerja jadi perawat disono, kita ngobrol, foto dan tukeran nomer HP.

   Hidup gue kembali seperti semula, tenang, gak ada apapun yang berarti. Tak ada seorang pun yang berarti yang bisa mengisi ruang hati gue yang hampa ini. *Alay*

   Sampai gue melihat postingan temen gue itu di Facebook.

   IZZY dan LUKI's WEDDING.

   Bayangkan lha guys, betapa kaget gue melihat nama keduanya berada di dalam satu lembar kertas cantik berwarna emas itu. Gue langsung shock, kaget, terharu, dan kembali tersakiti(?).

   Enggak, gila aja lu.
   Gue seneng banget lha, terharu sih iya, siapa sangkat Luki ternyata berjodoh dengan Izzy. 

   Luki ngirim PM Facebook ke gue setelah gue komen di postingan temen di grup itu. Dia menyertakan undangan pernikahannya dan minta maaf karena lupa untuk mengirimi gue undangan. Soalnya emang gue udah berbulan-bulan gak online di akun facebook gue. haha #plak

   Alhamdulillah, pernikahannya cantik. Izzy terlihat cantik, Luki terlihat gagah. Mereka terlihat bahagia luar biasa. Air mata gue gak terasa menetes. Memang tidak ada yang tahu apa yang Allah tuliskan. 

   REJEKI, JODOH DAN MATI - tiga hal yang tidak akan tertukar dengan milik orang lain. Ini yang selalu ditanamkan Bokap ke gue, dan gue percaya itu. Luki dan Izzy adalah buktinya. *nangis bombay*

   Kejadian memalukan yang gue alami di pernikahannya Luki dan Izzy, gue ketemu dengan beberapa temen gue waktu SMA, mereka nyapa gue, dan gue lupa siapa mereka. Apalagi namanya. Astaghfirullah.... gue bener-bener malu setengah mati. Waktu ditanya "Inget gak sama ini?" Gue langsung mengalihkan perhatian "Eh, Gue turunan gorilla lho."

   Sumpah malu abis :')))

   Oh ya, berhubung emang gue belom bercalon(?), gue ngajak temen gue Resti. Lalu gue minta fotoin sama Luki dan Izzy di pelaminan ke Resti.

   Gue : bro, nanti fotoin yak.
   Resti : Rebes bro.
   Gue : Enaknya gue berdiri di sebelahnya Luki ato Izzy bro?
   Resti : di sebelahnya mbak Izzy aja bro.
   Gue : Gak boleh di tengah? Biar gue bisa memisahkan mereka berdua *salty*
   Resti : Ngawurmu! *tapuk*
   
   Pada akhirnya, saking nerpesnya gue naek sendiri ke panggung pelaminan dan dilihatin ratusan undangan, gue foro berdiri di sampingnya Luki pemirsah. Astaghfirullah.... malu kuadrad gue lha. huhuhuhuhu...

   *masih malu banget sampek gak berani keluar rumah (lebay (4))*

No comments:

Post a Comment